Novel Surat Panjang Tentang Jarak Kita yang Jutaan
Tahun Cahaya berisi 37 surat yang ditulis oleh tokoh ‘Aku’ untuk pria yang
disebutnya ‘Tuan Alien’. Ia menulis surat itu setelah mendapat undangan
pernikahan dari tuan Alien yang menikah dengan seorang penulis novel handal.
Tokoh ‘Aku’ dan tuan Alien bersahabat dekat sejak kanak-kanak.
Bahkan tuan Alien pernah berjanji akan menikahi ‘Aku’ setelah mereka dewasa. Si ‘Aku’ sudah menganggap tuan Alien sebagai satu-satunya pria untuknya, sehingga ia tetap menanti selama bertahun-tahun.
Bahkan tuan Alien pernah berjanji akan menikahi ‘Aku’ setelah mereka dewasa. Si ‘Aku’ sudah menganggap tuan Alien sebagai satu-satunya pria untuknya, sehingga ia tetap menanti selama bertahun-tahun.
Setelah tamat SMA, si ‘Aku’dan tuan Alien masuk ke
perguruan tinggi yang berbeda, dan perlahan mereka juga kehilangan komunikasi.
Tahun demi tahun berlalu, dan si ‘Aku’ tetap setia menunggu tuan Alien meski
sebenarnya ia tak yakin akan bertemu lagi kelak atau tidak. Sampai usia 41
tahun si ‘aku’ juga tetap menunggu, namun sungguh sia-sia karena tuan Alien
akan menikah dengan gadis lain.
Dalam kehancuran hatinya, si ‘Aku’ berteman dengan
tuan pemilik toko buku langganannya. Tuan pemilik toko buku yang merupakan
seorang gay sangat baik padanya, bahkan menjadi satu-satunya yang peduli dengan
masalah ‘Aku’. Di sisi hubungan ‘Aku’ dengan sang ibu juga tidak baik, terutama
semenjak ayahnya meninggal dunia.
Di masa awal perkuliahan, ia mengambil dua jurusan,
ekonomi dan sejarah. Akan tetapi putus di tengah jalan lantaran dirinya yang
tidak konsisten menjalani pilihannya. Setelah cuti dua tahun, ‘Aku’ kembali
berkuliah mengambil jurusan psikologi di perguruan tinggi swasta dan berhasil
menamatkannya selama enam tahun termasuk kuliah profesi. Namun, ia malah
bekerja sebagai wartawan yang juga sempat meliput perjuangan reformasi tahun
1998.
‘Aku’ sempat tinggal di Prancis selama setahun dalam
menjalankan program au pair. Ia bertemu dengan seseorang yang ia juluki ‘lelaki
yang tampak selalu ingin menangis’, yang juga merupakan montir di salah satu
bengkel ilegal di Prancis. Mereka semakin akrab dari hari ke hari. Meski
sebenarnya Aku sudah punya kekasih, namun kekasihnya tetap tidak berhasil
membuat ia melupakan tuan Alien. Malah lelaki yang tampak selalu ingin menangis
itu lah yang berhasil membuat ‘Aku’ sejenak melupakan tuan Alien. Akan tetapi,
perasaannya kandas begitu mengetahui jika lelaki yang tampak selalu ingin
menangis itu adalah seorang biseksual.
Masalah kembali timbul ketika kekasihnya menelfon
dan memberitahu bahwa kekasihnya itu telah menghamili mahasiswinya sendiri, dan
selanjutnya harus menikahi mahasiswi itu. Tentu saja ‘Aku’ harus memutuskan
hubungan percintaan mereka. Dan hidupnya pun semakin semraut lantaran dokter
keluarganya memvonis ia menderita kanker. Tumor tumbuh di kerongkongannya dan
mengancam paru-parunya juga. Jika harus dilakukan operasi maka resiko
kehilangan suara akan ia tanggung.
Aku merahasiakan penyakitnya dari orang lain, bahkan
keluarganya sendiri. Hanya Tuan pemilik toko buku yang tahu penyakitnya. Bahkan
di saat penyakitnya semakin serius, Tuan pemilik toko buku tetap setia merawat
dan menjaganya. kanker itu telah menghisap energi dan daging-dagingnya, hingga
ia menjadi sangat kurus dan harus rawat inap di rumah sakit. Menyadari
kondisinya yang makin memburuk, ia telah menulis suratnya yang terakhir kepada
tuan Alien. Ia ungkapkan isi hati terdalamnya, dan berharap tuan Alien bisa
datang ke pemakamannya kelak.